Friday, November 22, 2013

Be Your Self!

"Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain" -Galatia 6:4-

     Anda tidak akan pernah mau bersyukur jika Anda selalu saja menbandingkan hidup Anda dengan orang lain. Yang ada Anda hanya selalu melihat kekurangan di dalam diri Anda, selalu merasa diri bahwa penuh dengan kekurangan. Sehingga Anda tidak lagi memfokuskan diri pada apa yang menjadi potensi atau kelebihan di dalam diri Anda sendiri. Padahal Tuhan sudah menciptakan manusia dengan kelebihan dan talenta masing-masing. 
     Kita lahir di dunia ini bukan untuk menjadi seperti orang lain. Kita haruslah menjalani hidup sesuai dengan apa yang ada pada diri kita yang Tuhan sudah berikan. Sebagai anak Tuhan kita harus memiliki tekad untuk bergerak maju. Kita harus membangun mental seorang pemenang agar kita dapat bermegah di atas jerih payah kita sendiri. Ingatlah bahwa Tuhan sudah menyediakan semuanya dengan baik, hanya saja kita perlu bersabar dan selalu bersyukur kepada Tuhan akan apa yang kita peroleh. Sekalipun Tuhan memberikan cobaan kepada kita, tetapi Tuhan tidak pernah memberikan cobaan yang melebihi kekuatan kita. Jadi berpikir positiflah bahwa Anda pasti bisa menyelesaikan semua pekerjaan Anda tetapi ingatlah selalu mengandalkan Tuhan bukan mengandalkan kemampuan diri sendiri. 

~ Tetaplah bersyukur atas diri kita sendiri ~

Kepentingan Dibalik Pertemanan

Mungkin kalian sudah pernah mendengar kata bijak "Tidak ada Sahabat yang Sejati, yang ada Hanya Kepentingan". Di dalam persahabatan atau pertemanan pastinya ada suatu kepentingan yang menjadi alasan mengapa harus menjalin hubungan persahabatan itu. Ketika kepentingan seseorang sama dengan dua orang atau lebih kemungkinan mereka akan membentuk suatu persahabatan. Kepentingan sederhana saja tetapi sangat penting yaitu kepentingan manusia sebagai makluk sosial yakni membutuhkan teman atau sahabat.

Tidak ada satu pun didunia ini yang abadi. Teman itu datang dan pergi. Di saat memiliki kepentingan dengan kita maka teman itu datang, tetapi disaat kepentingan itu sudah tidak ada lagi pastinya teman itu akan pergi. Sehingga ada perkataan "buat apa berteman kalau tidak ada kepentingan". Sepertinya kalimat itu membuat kita berpikiran bahwa teman itu seperti kacang lupa kulitnya. Kalau kacang itu masih ada isinya ya perlu untuk disimpan tapi kalau sudah tidak ada ya mau diapa lagi, yang ada hanya dibuang.

Awalnya saja teman itu sangat akrab dengan kita tetapi disaat kepentingan itu mulai berkurang maka komunikasi juga lambat laun akan berkurang, bahkan tidak lagi. Persahabatan bukan saja masalah dengan siapa kita akan menghabiskan waktu. Tapi ini lebih pada sebuah kebutuhan jiwa. Mungkin teman-teman berpikiran bahwa saya mempunyai sahabat yang sejati, tapi ingatlah bahwa dibalik itu pasti ada suatu kepentingan yang mendasarinya. "find a true friend without any personal interest".
"Cintailah orang yang engkau cintai itu sekedarnya saja, sebab barangkali suatu hari dia akan menjadi orang yang engkau benci, dan bencilah orang yang tidak engkau sukai itu sekedarnya saja sebab barangkali suatu hari dia akan menjadi orang yang kamu cintai".

Thursday, November 21, 2013

The Real Rain Man ~megasavant~


Laurence Kim Peek was born in Salt Lake City on 11 November 1951. It was clear from an early age that he wasn't like other children. A scan showed that the two halves of his brain weren't connected in the usual way. As a result, Laurence developed the most amazing memory skills. From as early as two, he showed a fascination with books. He used to pick up books, read them and put them back on the shelf upside down to show that he had finished reading them. He remembered everything he had read. 
He soon began to memorise huge amounts of information on subjects such as history, geography, sport, music and literature. He also had an incredible ability with numbers and dates.
He developed a special technique to help him read quickly, He read the left page with his left eye and the right page with his right eye. He could read at a speed of about ten seconds a page and, by reading two pages at the same time, it would take him less than an hour to read a whole book. By the age of 30 he had memorised the contents of around 12,000 books.
However, other areas of his development were not so advanced. He didn't walk until the age of four and had problems with ordinary motor skills such as doing up a button or tying his shoe laces. He had poor social skills and was extremely sensitive when meeting new people. He also did badly in intelligence tests. 
In 1984, Peek and his father were attending a convention, when they met Hollywood film writer Barry Morrow. He was fascinated by Peek and began to write a new script based loosely on his experiences. The result was Rain Man, a film which won four Oscars, including best film, in 1988. The film made a big difference to Peek's life. His new-found fame helped him to become more self-confident and independent. He quickly got used to being the centre of attention and made several appearances on TV. He also travelled extensively around the country with his father to raise awareness of the condition he suffered from. Morrow gave his Oscar statuette to Peek to take with him. It became known as the 'most loved Oscar ever', as Peek insisted that everyone he met should take a turn at holding it. He died, sadly, of a heart attack at the end of  2009. 

Wednesday, June 5, 2013

Ikhlas Kunci Ketenangan Hati Dalam Menghadapi Masalah

Hidup itu memang tidak mesti selalu adem ayem saja. Sekali waktu pasti ada datang masalah. Entah itu masalah keluarga, kesehatan, keuangan, pekerjaan, atau masalah hubungan sosial lainya. Satu dua masalah mungkin bisa diselesaikan tanpa mengganggu ritme kehidupan, tapi wajar pula jika ada banyak masalah datang bersamaan, tubuh sedikit terhuyung agak sempoyongan. Dengan  belajar ikhlas barangkali menjadi obat yang mujarab agar hidup kembali bergairah dan tetap bergairah, Semangat!!!!!!!!!

  Ikhlas merupakan kekuatan iman, pengendali jiwa yang mendorong seseorang untuk menyingkirkan kepentingan pribadi dan menjauhkan keinginan-keinginan materi sehingga tujuan amaliyahnya semata-mata hanya mengharapkan ridha Allah swt. 
      ketika kita mendapatkan masalah terkadang kita terbawa bimbang dan gelisah dalam hati, sehingga kita sibuk mencari solusi untuk mencari bagaimana cara agar dapat bisa keluar dari masalah tersebut. 
    seharusnya kita menyadari bahwa masalah itu datangnya dari alloh.swt  sebagai ujian untuk kita, dan alloh.swt tidak akan pernah memberikan ujian kepada kita dengan melampaui batas kemampuan dari umatnya, oleh karena itu jalani semua cobaan itu dengan ikhlas dan taqwa agar hati kita menjadi tenang dalam menghadapinya.
Sumber: http://bikinbloggercaracepat.blogspot.com

Belajar Dari Kesalahan Sendiri Dan Orang Lain

Kita pernah dilukai orang, dan mungkin kita pernah melukai orang lain.
Tapi dari itu kita belajar bagaimana cara menghargai, menerima, berkorban,dan memperhatikan. 
Kita pernah dibohongi, dan mungkin kita pernah membohongi orang lain. 
Tapi dari itu kita belajar kejujuran. 
Andai kita tidak pernah melakukan kesalahan di dalam hidup, mungkin kita tidak akan pernah tahu meminta maaf dan memberi maaf. 
Setiap waktu di dalam hidup tidak akan terulang kembali. Tetapi ada satu hal bahwa masih ada waktu untuk belajar dari masa yang lalu untuk hari esok yang lebih baik.
 

Hidup adalah proses
Hidup adalah belajar
Tanpa ada batas umur
Tanpa ada kata tua
Jatuh berdiri lagi
Kalah mencoba lagi

Tidak ada orang yang suka berbuat kesalahan. Namun jika anda ingin melewati hidup dengan baik, maka tidak ada jaminan bagi anda untuk tidak melakukan kesalahan. Jika anda dapat belajar dari kesalahan dengan tepat, maka anda akan mendapatkan bahan bakar baru untuk maju kedepan.
Anda harus menyadari bahwa kesalahan adalah bagian yang penting dalam pengembangan diri. Jangan termenung terus dengan rasa bersalah dan penyesalan, pelajari bagaimana anda dapat belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut.
1. Minta Maaf dengan Tulus dan Sungguh-sungguh
Jika anda telah melakukan kesalahan yang menyakiti/membahayakan orang lain, sangat penting bagi anda untuk segera meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Pastikan bahwa itu adalah betul-betul suatu kecelakaan yang tidak akan terulang. Permintaan maaf yang baik akan mengembalikan tingkat kepercayaan orang tersebut pada anda.
Sebaliknya, jika anda tidak meminta maaf, maka kemungkinan besar orang tersebut akan menyerang anda.
Akan sangat efektif jika anda meminta maaf secara pribadi dibandingkan lewat surat atau email. Namun, begitu anda telah mendapatkan maaf, jangan sampai melakukan kesalahan yang sama lagi, karena itu adalah suatu kekonyolan dan sangat menjengkelkan. Segera perbaiki tindakan-tindakan anda.
2. Jangan Menjadi Seorang Yang ’Perfectionist’
Jika anda menjalani hidup dengan ketakutan untuk melakukan kesalahan, maka anda akan menghabiskan hidup anda dengan tidak melakukan apa-apa. Bukan masalah jika anda melakukan kesalahan, karena sekali lagi itu adalah bagian penting dari hidup agar anda terus maju. Semakin banyak tanggung jawab yang anda pikul, kemungkinan anda melakukan kesalahan pun semakin sering.
Jika anda selalu ingin merasa semuanya sempurna, selalu ingin menghindari kesalahan-kesalahan sekecil apapun, hal itu lama kelamaan akan membentengi diri anda secara psikologi dan anda menjadi tidak berani dalam mengambil resiko.
3. Jangan Membuang Waktu Dengan Mencari Pembenaran
Kita manusia mempunyai sifat alami untuk mencari pembenaran atas kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Ketika kita melakukan kesalahan, rata-rata reaksi pertama kita adalah menyalahkan orang lain.
”Ya, saya telah menabrak mobil di depan saya, tapi itu adalah karena teman saya yang selalu mengajak saya bergosip sehingga konsentrasi saya terpecah…”
”Saya tidak dapat menyelesaikan tugas sesuai jadwal karena komputer saya mengalami gangguan …”
Perlu anda ketahui, ketika kesalahan telah dibuat, atasan anda sama sekali tidak tertarik dengan pembenaran-pembenaran yang anda buat. Kita mencari pembenaran karena ego kita yang tinggi. Kadang-kadang, hal terbaik yang perlu diucapkan, sangat sederhana : ”Ya, saya telah melakukan kesalahan.”
4. Pahami Mengapa Kesalahan Tersebut Dapat Terjadi
Kesalahan-kesalahan dapat terjadi karena berbagai macam kesalahan. Untuk mencegah terjadinya kesalahan yang sama dua kali, anda harus memahami akar permasalahannya.
Sebagai contoh, anda seringkali berbicara dengan nada cepat dan marah; sering anda mengeluarkan kata-kata yang kurang baik. Anda harus mencari tahu apa yang menyebabkan anda marah pada saat itu. Mungkin anda merasa sangat lelah atau kepala anda sedang sakit. Jika anda melakukan kesalahan karena anda begitu lelahnya, cobalah untuk tidak tidur sampai larut malam. Jika anda merasa stress, carilah jalan untuk membuat anda relax.
5. Hindari Mengulang Kesalahan Yang Sama
Anda harus menghindari perasaan bersalah yang terus menerus karena telah berbuat kesalahan, namun pada saat yang sama, anda harus mencari jalan pemecahan dan melakukan tindakan perbaikan. Jika anda mengulang kesalahan yang sama, hal tersebut menunjukkan bahwa anda tidak mengalami suatu kemajuan dan menyebabkan kerugian/penderitaan yang berulang.
Seringkali kesalahan disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Untuk mencegah kesalahan yang sama berulang, anda harus menghapuskan kebiasaan buruk tersebut. Hal ini memang tidak mudah dan membutuhkan usaha ekstra untuk merubah kebiasaan. Bagaimanapun, semakin cepat anda bisa merubah kebiasaan buruk tersebut, semakin cepat anda menghindari melakukan kesalahan yang sama.
6. Kesalahan Adalah Kesempatan Untuk Belajar
Dari kesalahan-kesalahan yang telah anda buat, tentu saja anda akan semakin berkembang dan bijak. Kesalahan-kesalahan, dalam hubungannya dengan keberanian mengambil resiko, merupakan sesuatu yang krusial untuk kesuksesan anda. Hal yang terpenting adalah melihat kesalahan sebagai batu loncatan untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi dan kehidupan yang lebih baik

Saturday, December 15, 2012

Kebahagiaan Adalah Sebuah Pilihan

Kebahagiaan tidak bisa dikejar, tidak bisa dicari, tidak bisa dimiliki untuk diri sendiri, tidak bisa dihabiskan, tidak bisa rusak dan tidak bisa dibeli.  
Kebahagiaan adalah pengalaman spiritual dari menikmati setiap detik kehidupan kita dengan penuh rasa cinta, rasa syukur dan terima kasih, serta pengabdian kepada Tuhan yang Menciptakan kita. Apa yang kita alami sebenarnya adalah akibat dari buah pikiran kita sendiri. Bila seseorang berbicara atau bertindak dengan pikiran atau niat yang buruk, maka kesedihanlah yang akan mengikutinya. Sementara bila seseorang berkata-kata atau berbuat dengan pikiran atau niat yang baik, murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya, seperti bayangan yang tidak akan pernah meninggalkannya.  Kebahagiaan tergantung pada diri kita sendiri. 

Talk Less Do More

"Talk Less Do More", yang artinya sedikit bicara banyak bertindak. Sebuah kalimat yang sangat mencerminkan kehidupan nyata. Kebanyakan orang hanya bisa berbicara tapi tidak bisa membuktikannya dengan tindakan nyata. Orang-orang inilah yang disebut tong kosong nyaring bunyinya. Dengan berbicara belum tentu hal itu nyata tanpa sebuah tindakan.Yang dilihat itulah yang nyata.
Dalam menghadapi sebuah permasalahan, lebih baik dilakukan dengan tindakan dan solusi yang konkrit, daripada terlalu banyak teori atau beropini namun realisasinya tidak ada. Jangan menjadi seorang NATO alias no action talk only.
Bukti bukan hanya dengan bicara tapi dengan tindakan nyata.